Metode Persediaan Barang FIFO, LIFO, dan Average
Tahukah kamu kalau metode persediaan barang adalah salah satu rahasia sukses dalam mengelola bisnis?
Jika bisnismu ingin berjalan lancar tanpa perlu kehabisan stok atau terlalu banyak menyimpan barang, maka kamu sudah berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, saya akan membahas berbagai macam metode persediaan yang dapat membantu kamu meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan keuntungan. Jadi, ayo kita mulai!
Apa Itu Penilaian Persediaan?
Penilaian persediaan adalah kegiatan akuntansi yang perusahaan gunakan untuk mengetahui nilai persediaan. Perusahaan nantinya akan mencatat nilai persediaan ketika menyusun laporan keuangan.
Seperti yang kamu ketahui bahwa persediaan adalah salah satu aset penting bagi sebuah organisasi, termasuk perusahaan. Jika perusahaan ingin mencatatnya pada laporan neraca, maka persediaan tersebut mempunyai nilai keuangan atau finansial. Nilai ini dapat membantumu dalam menentukan rasio perputaran persediaan.
Pentingnya Penilaian Persediaan Dengan Metode tertentu
Alasan penilaian persediaan perusahaan dengan menggunakan metode tertentu seperti FIFO, LIFO, dan Acerage adalah karena ada nilai biaya di sana. Istilah mudahnya adalah ada biaya persediaan yang perusahaan keluarkan.
Faktanya, banyak perusahaan yang menganggap biaya perusahaan sebagai biaya yang keluar dan masuk saja. Padahal aliran biaya perusahaan harus tetap sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum atau disingkat PABU.
Karena itulah muncul metode persediaan barang seperti FIFO, LIFO, dan Average.
Macam-Macam Metode Persediaan Barang
Di dalam ilmu akuntansi, terdapat 3 metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitung nilai persediaan. Di antaranya adalah metode FIFO, LIFO, dan Average. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga metode tersebut.
1. Metode FIFO
Salah satu metode persediaan barang yang populer adalah metode FIFO. Apa yang dimaksud engan metode FIFO? Berikut ini adalah penjelasannya.
Pengertian Metode FIFO
Metode persediaan barang FIFO adalah singkatan dari First In First Out atau “pertama masuk pertama keluar”. Dari istilah ini sebenarnya sudah dapat kita simpulkan bahwa metode FIFO adalah metode perhitungan terhadap barang persediaan yang baru pertama kali masuk ke dalam perusahaan.
Di dalam metode ini kamu perlu mencatat barang yang baru masuk sebagai barang yang akan kamu jual pertama kali. Ini merupakan metode persediaan yang paling sederhana.
Dasar Penggunaan Metode FIFO
Metode FIFO digunakan atas dasar asumsi bahwa biaya pembelian produk harus disesuaikan dengan hasil penjualan. Nantinya biaya persediaan produk yang masuk terakhir akan dijadikan acuan biaya barang yang masih tersisa sampai akhir periode.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, saat menggunakan metode FIFO, perusahaan akan menggunakan produk yang lama atau menjual produk yang pertama masuk terlebih dahulu. Maka dari itu, perusahaan yang cocok menggunakan metode FIFO adalah perusahaan yang menggunakan produk berkadaluarsa.
Baca juga: Cara Daftar Accurate Online
2. Metode Persediaan LIFO
Selain metode FIFO, ada juga perusahaan yang menggunakan metode LIFO saat mencatat persediaan produk. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode LIFO.
Pengertian Metode LIFO
Metode LIFO adalah singkatan dari Last In Firs Out. Makna dari istilah ini adalah “Masuk Terakhir Keluar Pertama”. Dari istilah ini, maka pengertian LIFO secara umum adalah produk atau persediaan perusahaan yang masuk terakhir akan dijual pertama kali.
Jika perusahaan menggunakan metode LIFO, barang atau produk yang baru masuk tidak dijual terlebih dahulu, tetapi akan menyimpannya terlebih dahulu di gudang persediaan. Karena itu, penghitungannya berkonsep pada nilai harga persediaan barang terakhir dengan harga perolehan persediaan ketika pertama kali masuk.
Dasar Penggunakan Metode LIFO
Metode LIFO didasarkan pada asumsi bahwa aliran biaya persediaan yang keluar berbanding terbalik dengan kronologi munculnya biaya. Sedangkan ciri dari metode ini adalah membebankan harga beli kepada operasi perusahaan terutama dalam periode inflasi.
Akibatnya memang perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih kecil. Akan tetapi pajak yang terutang juga kecil dibandingkan menggunakan metode lain.
3. Metode Average
Selain kedua metode tadi di atas yaitu FIFO dan LIFO, perusahaan juga sering kali menggunakan metode lain untuk mencatat biaya persediaan produk yang masuk ke perusahaannya. Namanya adalah metode average. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode average.
Pengertian Metode Persediaan Average
Metode persediaan average adalah metode pencatatan barang persediaan rata-rata tertimbang. Kondepnya adalah pihak perusahaan membagi antara biaya barang dengan jumlah kuantitas barang yang tersedia. Akibatnya adalah dapat mengkalkulasi persediaan produk yang terakhir serta beban pokok penjualannya dalam bentuk rata-rata.
Jika menggunakan metode ini, biasanya perusahaan akan menjual produk yang tersedia di gudang tanpa memilih waktu kedatangan dari produk tersebut. Karena nanti nilai penghitungannya mengambil nilai harga rata-rata saja. Menurut dari pengertian ini, maka metode pencatatan persediaan average berdiri di atas dua metode yaitu FIFO dan LIFO.
Baca juga: Memilih Software Akuntansi yang Tepat, Bagaimana Caranya?
Kesimpulan
Dengan adanya metode-metode ini, maka proses pencatatan persediaan barang perusahaan menjadi lebih teratur. Selain itu, ini membuat laporan neraca keuangan juga lebih detail dan menyeluruh.
Jika kamu menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi pada bisnis, kamu dapat dengan mudah untuk menentukan mana metode persediaan yang cocok untuk bisnismu.
Selain sebagai software akuntansi, Accurate Online juga mempunyai fitur pengelolaan stok yang lengkap seperti pemilihan metode persediaan, multi gudang, pencatatan bahan baku, stok opname dan masih banyak lagi. Tertarik menggunakan Accurate Online? kamu dapat mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui link di bawah ini.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga informasi yang saya berikan dapat bermanfaat. Untuk update lainnya, pastikan kamu mengunjungi website Tri Wibowo.