1. Pengertian
Manajemen persediaan di perusahaan manufaktur adalah proses pengaturan dan pengawasan alur bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi untuk mendukung kelancaran produksi dengan biaya yang efisien.
2. Jenis Persediaan
- Bahan Baku: Komponen mentah untuk produksi
- Barang Dalam Proses (WIP): Produk yang sedang dikerjakan
- Barang Jadi: Produk akhir siap jual
- Persediaan Pendukung: Material tambahan seperti kemasan atau pelumas mesin
3. Strategi Pengelolaan yang Efisien
- Just In Time (JIT)
- Minimum Stock Level & Reorder Point
- First In First Out (FIFO)
- Stock Opname Berkala
- Forecasting Permintaan
4. Peran Teknologi
Accurate Online Manufaktur mendukung:
- Pemantauan stok real-time
- Penggunaan bahan baku per batch
- Penilaian persediaan otomatis
- Integrasi dengan produksi dan laporan keuangan
Manajemen persediaan di perusahaan manufaktur adalah salah satu elemen paling krusial dalam menjaga kelancaran proses produksi dan kestabilan biaya operasional. Dalam bisnis manufaktur, arus bahan baku hingga menjadi barang jadi memerlukan pengawasan yang ketat. Kesalahan dalam mengelola stok bisa menyebabkan kerugian besar, baik dari segi waktu, biaya, maupun kualitas produk.
Artikel ini akan membahas jenis-jenis persediaan dalam industri manufaktur, tantangan yang sering dihadapi, strategi pengelolaan yang efisien, serta peran teknologi dalam mendukung sistem manajemen persediaan yang modern.
Apa Itu Manajemen Persediaan di Perusahaan Manufaktur?
Manajemen persediaan adalah proses mengatur dan mengontrol alur keluar-masuk bahan baku, barang setengah jadi, hingga barang jadi dalam perusahaan manufaktur. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa persediaan tersedia dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang efisien.
Dalam konteks manufaktur, pengelolaan persediaan harus sinkron dengan jadwal produksi. Terlambat atau kelebihan bahan bisa menghambat jalannya produksi dan meningkatkan biaya penyimpanan atau kerusakan barang.
Jenis Persediaan dalam Perusahaan Manufaktur
Agar manajemen persediaan berjalan efektif, penting bagi setiap perusahaan manufaktur untuk memahami dan membedakan masing-masing jenis persediaan yang ada dalam siklus produksi. Pembagian ini bukan hanya untuk kebutuhan operasional, tetapi juga berpengaruh pada akurasi laporan keuangan, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), hingga strategi pengadaan.
Berikut adalah jenis-jenis persediaan yang umum ditemui dalam industri manufaktur:
1. Bahan Baku (Raw Materials)
Pengertian:
Bahan baku adalah komponen utama yang akan dikonversi menjadi produk jadi melalui proses produksi. Tanpa bahan baku, produksi tidak dapat dijalankan.
Contoh:
- Tepung, gula, dan telur dalam industri roti
- Kain, benang, dan kancing pada industri garmen
- Baja, tembaga, atau aluminium dalam industri logam
Fungsi dalam pencatatan:
Bahan baku biasanya diklasifikasikan sebagai aset lancar dan nilainya masuk ke dalam perhitungan HPP saat dipakai dalam produksi.
Tips pengelolaan:
- Tetapkan minimum stock level
- Lakukan kontrol kualitas saat penerimaan barang
- Gunakan metode FIFO untuk menghindari kadaluarsa
2. Barang Dalam Proses (Work in Process / WIP)
Pengertian:
Barang dalam proses adalah item yang sudah mulai dikerjakan namun belum selesai menjadi produk jadi. Barang ini masih berada di tahap produksi menengah dan memerlukan waktu tambahan sebelum bisa dijual.
Contoh:
- Adonan roti yang sedang difermentasi
- Pakaian yang sedang dijahit namun belum disetrika dan dikemas
- Mesin yang sedang dirakit namun belum lengkap komponennya
Fungsi dalam pencatatan:
WIP termasuk dalam akun persediaan dan nilainya dihitung berdasarkan bahan baku yang sudah dipakai + biaya tenaga kerja langsung + proporsi biaya overhead.
Tantangan umum:
- Sulit dipantau jika tidak ada sistem produksi
- Rentan tidak tercatat sehingga menimbulkan ketidaksesuaian laporan
Tips pengelolaan:
- Gunakan sistem barcode atau software manufaktur untuk melacak posisi WIP
- Buat estimasi waktu penyelesaian tiap batch produksi
3. Barang Jadi (Finished Goods)
Pengertian:
Barang jadi adalah produk yang telah melewati seluruh proses produksi dan siap untuk dijual atau dikirim ke pelanggan.
Contoh:
- Roti dalam kemasan siap edar
- Baju yang sudah dijahit, disetrika, dan dikemas
- Mesin yang sudah dirakit dan lulus uji coba kualitas
Fungsi dalam pencatatan:
Nilai barang jadi akan masuk ke akun persediaan akhir, dan saat dijual akan dikurangkan ke dalam laporan HPP. Produk ini juga menjadi dasar perhitungan margin keuntungan.
Tips pengelolaan:
- Pastikan ada gudang khusus barang jadi
- Hindari penyimpanan terlalu lama agar tidak rusak atau ketinggalan tren
- Buat laporan mutasi keluar-masuk barang jadi secara rutin
4. Persediaan Pendukung Produksi
Pengertian:
Ini adalah bahan atau barang yang tidak langsung membentuk produk jadi, namun sangat dibutuhkan dalam proses produksi.
Contoh:
- Pelumas mesin, oli, atau kain pembersih
- Bahan kemasan seperti kardus, plastik, dan label
- Perlengkapan produksi seperti jarum jahit cadangan, lem industri, dll.
Fungsi dalam pencatatan:
Biasanya masuk dalam kategori supplies atau biaya operasional produksi. Nilainya tidak dimasukkan langsung ke dalam HPP, tetapi tetap mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan.
Tips pengelolaan:
- Simpan terpisah dari bahan baku utama
- Buat standar pemakaian bulanan untuk per divisi
- Lakukan stock opname untuk mendeteksi kebocoran pemakaian
Kenapa Harus Dibedakan?
Membedakan jenis-jenis persediaan ini bukan hanya untuk alasan pengelompokan fisik di gudang, tetapi juga untuk:
- Pelaporan keuangan yang akurat
- Perhitungan HPP dan margin laba yang tepat
- Perencanaan produksi dan pembelian bahan yang efisien
- Pemeriksaan stok (stock opname) dan audit lebih mudah
- Menghindari pemborosan dan kebocoran biaya
Strategi Manajemen Persediaan yang Efisien
Agar proses produksi berjalan lancar dan biaya operasional tetap terkendali, perusahaan manufaktur harus menerapkan strategi manajemen persediaan yang tepat. Berikut adalah lima strategi utama yang sering digunakan oleh industri manufaktur dan terbukti efektif jika diterapkan dengan konsisten:
1. Just In Time (JIT)
Just In Time adalah strategi pengadaan bahan baku yang dilakukan tepat saat dibutuhkan dalam proses produksi. Artinya, bahan tidak disimpan dalam jumlah besar di gudang, melainkan datang sesuai jadwal produksi.
Kelebihan:
- Mengurangi biaya penyimpanan
- Meminimalkan risiko kerusakan atau kadaluarsa
- Meningkatkan efisiensi ruang gudang
- Stok lebih terkendali dan selalu segar
Tantangan:
- Ketergantungan tinggi terhadap ketepatan pengiriman supplier
- Jika ada keterlambatan pengiriman, proses produksi bisa terhenti
- Perlu sistem perencanaan produksi dan pengadaan yang sangat presisi
2. Minimum Stock Level & Reorder Point
Strategi ini menetapkan jumlah minimum persediaan (safety stock) untuk setiap bahan baku. Jika stok menyentuh level ini, sistem atau tim gudang harus segera melakukan reorder sebelum bahan benar-benar habis.
Kelebihan:
- Menghindari kehabisan stok (stock out)
- Membantu merencanakan pembelian secara lebih proaktif
- Menjaga kontinuitas produksi
Tantangan:
- Jika perhitungan reorder point tidak akurat, bisa terjadi overstock
- Perlu penyesuaian jika terjadi perubahan permintaan musiman atau tren produksi
3. First In First Out (FIFO)
FIFO adalah metode rotasi persediaan yang memastikan barang pertama yang masuk ke gudang juga yang pertama digunakan atau dikeluarkan. Strategi ini sangat penting terutama untuk barang yang memiliki masa simpan terbatas.
Kelebihan:
- Menghindari kadaluarsa atau kerusakan barang karena terlalu lama disimpan
- Meminimalkan pemborosan bahan baku
- Cocok untuk industri makanan, farmasi, dan bahan cepat rusak lainnya
Tantangan:
- Membutuhkan pengaturan rak dan layout gudang yang disiplin
- Harus ada pelatihan bagi staf gudang agar konsisten menjalankan sistem FIFO
4. Stock Opname Berkala
Stock opname adalah proses mencocokkan data persediaan di sistem dengan jumlah fisik barang yang ada di gudang. Proses ini harus dilakukan secara rutin agar data stok tetap valid.
Kelebihan:
- Mendeteksi selisih antara data sistem dan kondisi nyata
- Menemukan potensi kehilangan, kerusakan, atau salah pencatatan
- Meningkatkan akurasi laporan keuangan dan laporan produksi
Tantangan:
- Membutuhkan waktu dan tenaga
- Bisa mengganggu aktivitas operasional jika tidak direncanakan dengan baik
- Harus melibatkan lebih dari satu orang untuk menghindari kesalahan input
5. Forecasting Permintaan
Forecasting permintaan adalah proses memprediksi kebutuhan bahan baku dan produk jadi berdasarkan data historis penjualan, tren pasar, dan proyeksi penjualan ke depan.
Kelebihan:
- Membantu merencanakan pembelian dan produksi secara lebih efisien
- Menghindari kelebihan atau kekurangan stok
- Memberikan insight strategis untuk ekspansi atau diversifikasi produk
Tantangan:
- Perlu data historis yang akurat dan konsisten
- Perubahan pasar yang mendadak bisa membuat proyeksi tidak akurat
- Diperlukan analisis data dan perencanaan jangka menengah
Baca juga: Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Peran Teknologi dalam Manajemen Persediaan Manufaktur
Dalam era digital, penggunaan software akuntansi dan manajemen stok sangat membantu perusahaan manufaktur mengelola persediaan secara lebih efisien dan terintegrasi.
Accurate Online Manufaktur menawarkan berbagai fitur yang mendukung:
- Monitoring stok bahan baku, WIP, dan barang jadi secara real-time
- Penggunaan metode penilaian persediaan (FIFO, Average, dll)
- Modul produksi (Work Order, Bill of Materials)
- Pencatatan pemakaian bahan baku per batch
- Integrasi langsung dengan laporan keuangan dan laporan produksi
Dengan teknologi ini, perusahaan bisa mengurangi kesalahan manual dan mendapatkan laporan yang lebih akurat untuk pengambilan keputusan.
Baca juga: Accurate Online Untuk Perusahaan Manufaktur
Kesimpulan
Manajemen persediaan di perusahaan manufaktur bukan sekadar aktivitas gudang, tapi bagian penting dari strategi operasional dan keuangan. Pengelolaan yang buruk bisa menyebabkan keterlambatan produksi, pembengkakan biaya, hingga kerugian yang tak terlihat. Sebaliknya, manajemen persediaan yang baik mampu meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan skala pertumbuhan perusahaan.
Ingin manajemen stok bahan baku dan barang jadi lebih rapi dan otomatis?
Konsultasi GRATIS sekarang dan temukan bagaimana Accurate Online bisa bantu bisnis manufaktur kamu mengelola persediaan dan produksi dalam satu sistem terintegrasi—mudah, efisien, dan akurat!
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga informasi yang saya berikan dapat bermanfaat. Untuk update lainnya, pastikan kamu mengunjungi website Tri Wibowo.